Rabu, 24 Mei 2017

Televisi dan Konsumerisme

Iklan komersial dan Hedonisme

Seiring perkembangan zaman media teknologi informasi pun ikut berevolusi.Masyarakat pun ikut merujuk pada indikator modernisasi dengan segala kemudahan akses melalu media dan media massa.Dimana media massa menjadi salah satu hal yang ikut andil dalam penyebaran hedonisme. Contohnya,dilihat dari media yang paling dekat dengan kita yaitu televisi,dengan hadirnya televisi tidak hanya konten hiburan,edukasi,dan informasi yang semakin mudah terjangkau konten komersial pun semakin menjamur yang berperan sebagai keberlangsungan program televisi.

Televisi yang fungsi awalnya sebagai penyebaran informasi kini lebih mengedepankan nilai komersial dari iklan-iklan yang ditayangkan,bahkan iklan yang ditayangkan dapat berdurasi lebih lama ketimbang program tv itu sendiri.Iklan yang dijadikan wadah promosi dan persuasi agar masyarakat yang menonton sebuah program televisi tidak hanya sekedar menonton namun didorong agar membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.Dengan iklan,semakin meningkatlah permintaan produksi terhadap suatu produk yang dimana akhirnya memunculkan keinginan-keinginan penonton untuk memiliki produk lain yang diiklankan.

Lucunya,masyarakat seakan terhipnotis dengan pernak-pernik iklan sehingga tanpa sadar menimbulkan kecenderungan hedonisme pada diri mereka.Membeli barang yang sekiranya tidak mereka butuhkan untuk kepuasan semata.Bila hal ini terus dibiarkan hedonisme akan merambah seluruh kalangan masyarakat dengan cepatnya.

Jadi kesadaran akan dampak negatif dari iklan komersial perlu diwaspadai.Kita tidak pernah tau kapan hedonisme tiba-tiba menguasai diri kita.Setidaknya mencegah lebih baik daripada membiarkan.


Kamis, 04 Mei 2017

Inter-Relasi

Inter-Relasi :
A : Musik
B : Teknologi
C : Budaya
D : Gaya hidup
                                     
Pokok Pikiran di Paragraf :
1: Musik dan remaja
2 :Musik sebagai media ekpresi diri
3 :Teknologi sebagai jembatan musik
4 : Teknologi dan musik sarana persebaran budaya
5 :Globalisasi budaya mempengaruhi genre musik remaja
6: K-pop sebagai kiblat musik remaja
7: Kecanduan musik K-pop pada kalangan remaja
8: Perubahan gaya hidup remaja
9: Tren menjadi kebutuhan
10: Gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia


MUSIK K-POP MELALUI TEKNOLOGI MERUBAH GAYA HIDUP REMAJA

Musik dari dulu hingga sekarang merupakan hal yang tidak dapat lepas dari kehiupan manusia.Terutama bagi remaja yang membuat musik menjadi ranah ungkapan perasaan,emosi,imajinasi,kreatifitas dan ekspresi diri.Bagi remaja,yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa,musik adalah teman paling bersahabat dalam melalui masa-masa ini.Apalagi bagi remaja yang notabenenya labil,musik menjadi bagian dari dirinya.

Musik dengan instrumen dan lirik yang berbagai jenis dapat dengan mudah mempengaruhi remaja.Dengan banyaknya inovasi-inovasi musik baru yang datang dari berbagai negara,benua dan tempat terpencil sekalipun yang dapat diakses dengan kemudahan teknologi telekomunikasi yang semakin berkembang pesat,merupakan hal yang lumrah pada saat ini.Bila diperhatikan selama ini musik mungkin hanya sekedar menjadi media penghibur,namun seiring perkembangan zaman musik menjadi sarana ekspresi diri.Remaja mendengarkan atau membuat musik sesuai dengan apa yang ia rasakan dan merupakan bentuk manifestasi keeksisannya di era ini.

Musik tidak akan dengan mudahnya tersebar ke berbagai belahan bumi tanpa adanya jembatan perantara,yaitu teknologi.Teknologi yang terus dikembangkan memudahkan musik mencapai setiap orang di berbagai tempat.Hingga saat ini musik dari berbagai negara serta budaya dapat dengan mudah ditemukan.Di zaman sekarang kita dapat mengakses lagu favorit dari mobile phone,internet,laptop,ipad,maupun mp3.Aplikasi yang dikhususkan untuk musik pun berbagai macam dari spotify,joox,soundclod,smule,dan lainnya.

Teknologi dan musik tidak dapat disangkal telah menjadi sarana penyebaran budaya di dunia. “Proses penyebaran budaya K-pop ke dunia internasional tidak bisa dilepaskan dari keberasaan media massa seperti internet,facebook,twitter,youtube dan lainnya bahkan bisa dikatakan bahwa media massa adalah saluran utama penggerak korean wave” (Wijayanti,2012,p.2) .Di sekitar kita saja kita dapat melihat bagaimana budaya korea telah menjamur,apalagi di kalangan remaja.K-pop yang merupakan musik khas korea telah menghipnotis remaja untuk tidak sekedar mendengarkan musiknya saja namun juga mengikuti cara berpakaian,berbahasa,perfilman,maupun makanan.Dulu ketika K-pop belum merambah Indonesia,masih banyak muda mudi yang mendengarkan musik pop Indonesia,jazz Indonesia,dan dangdut,namun kini sangat jarang ditemukan remaja yang mendengarkan musik-musik Indonesia.Selain teknologi dan musik,globalisasi pun ikut andil dalam penyebaran budaya korea ini,Indonesia yang notabenenya negara berkembang sangat mudah terkena imbas dari globalisasi negara maju seperti korea.

Jika berbicara tentang musik pastilah setiap orang memiliki genre musik favorit yang berbeda-beda.Dari kalangan remaja mereka lebih menyukai genre pop,rock & roll,RnB,jazz dan lainnya.Namun,genre-genre ini semakin bergeser ketika datangnya globalisasi budaya korea.Globalisasi budaya adalah gejala tersebarnya budaya tertentu dari suatu negara ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia.Musik K-pop benar-benar merajai musik di tanah air dengan peminatnya yang kebanyakan dari kalangan remaja semakin meningkat.

Remaja saat ini telah menjadikan K-pop sebagai kiblat mereka.Hal ini dapat terlihat dari Korean wave yang semakin mendunia.Saking tergila-gilanya mereka dengan K-pop,banyak dari mereka membeli aksesoris,menonton konser,sampai membuat fans club untuk memuaskan ketertarikan mereka.Dimana ini menjadi fenomena yang semakin sulit untuk dihindari oleh remaja masa kini.

Bagi penikmat musik K-pop,musik tidak hanya sekedar didengarkan melainkan seperti nikotin yang semakin sering dikonsumsi akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan.Mungkin pada awalnya akibat dari hal ini tidak tampak namun semakin ke sini akan terasa betapa gaya hidup hedonisme mulai menggerogoti mereka sedikit demi sedikit.Kepentingan keinginan didahulukan daripada kebutuhan mereka.Apapun mereka lakukan agar mendapatkan apa yang menjadi keinginan mereka.

“Gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas),apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.” (Plummer,1983).Menurut Amstrong (Nugraheni,2003),Ada 2 faktor yang mempengaruhi  gaya hidup seseorang  yaitu faktor internal dan eksternalf,faktor internal yaitu sikap,pengalaman,pengamatan,konsep diri,kepribadian,motif dan persepsi sedangkan faktor eksternal  terdiri dari kelompok referensi,keluarga,kelas sosial dan kebudayaan.Dua faktor tersebut sangat berperan dalam perubahan gaya hidup remaja masa kini,mereka lebih mengutamakan barang-barang yang mereka inginkan ketimbang barang-barang yang mereka butuhkan.Perubahan buruk ini terjadi bersamaan dengan masuknya budaya korea dan K-pop ke Indnesia.

Saat ini tren K-pop menjadi sebuah kebutuhan bagi para remaja.Mengikuti update terbaru tentang idola K-pop serta lagu-lagu mereka merupakan keharusan yang mutlak.Bahkan sebagian dari remaja rela untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi memenuhi “kebutuhan” mereka.Tren musik K-pop menjamah kawula muda secara perlahan namun pasti.

Indonesia meskipun sebuah negara berkembang,Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam.Namun sayang,dengan masuknya budaya asing seperti K-pop,banyak generasi muda mulai melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.Tidak hanya itu,kebudayaan asing tanpa kita sadari juga merubah gaya hidup generasi muda.Yang awalnya dengan apa adanya merasa cukup kini remaja terus merasa kurang,kurang,dan kurang,sehingga menimbulkan gaya hidup hedonisme seperti sekarang.Dari sini kita dapat melihat prioritas remaja sudah berubah haluan dan hal ini sama sekali tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia.