Inter- relasi:
A : Toleransi
B : Agama
C : Musik
D : Cinta
Pokok pikiran di paragraf :
1.Toleransi di Indonesia
2.Integrasi dan toleransi membawa kemerdekaan
3.Indonesia Pincang tanpa toleransi
4.Perkara agama bikin apatis toleransi
5.Menumbuhkan toleransi
6.Toleransi sama dengan musik
7.Mencintai dan menerima
perbedaan
Indonesia
Miris
Indonesia,sebuah
negara dengan keanekaragaman yang tak perlu dipertanyakan.Dari Sabang sampai
Merauke,berbagai suku bangsa saling bergandengan tangan.Dengan tangan terbuka
menerima perbedaan.Perbedaan yang dirangkul dengan satu kata yaitu toleransi.Sebuah
hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.Sebuah manifestasi
dari kesetaraan suku,agama,ras,antargolongan.Dimana toleransi sangat menentang
keras diskriminasi minoritas.
Dengan
Toleransi kita diantar menuju kemerdekaan,para pejuang mengesampingkan segala
perbedaan demi bendera merah putih dapat berkibar bebas.Berbagai
suku,agama,budaya,golongan,ras,pemikiran bersatu demi satu tujuan,yaitu
merdeka.Toleransi melebur dalam integrasi hingga membawa kemenangan bagi bangsa
ini.
Toleransi
bagi Indonesia sudah seperti salah satu kaki pada meja,jika satu kaki itu patah
atau hilang maka meja itu akan pincang,tidak seimbang.Begitulah Indonesia saat
ini,pincang.Terpecah belah hanya karena gesekan kecil,padahal kita tau
Indonesia itu unik dengan keanekaragamannya.Toleransi bukan lagi sebuah
prioritas,bahkan masyarakat mulai apatis pada toleransi.
Apatisnya
masyarakat Indonesia terhadap toleransi bukan lagi sebuah isu,contohnya pada
kasus Ahok.Terpecah belah karena agama.Mengutuk “Si cina” sebagai
penista,melakukan segala macam aksi agar ia segera dibui.Merasa paling benar
karena mayoritas,mengatasnamakan agamanya sambil menunjuk agama lain sebagai
pihak paling salah.Ketika putusan bersalah jatuh pada “Si cina”,para pendukung
gerakan aksi berpesta ria.Jika dipikir lagi,dimana rasa toleransi dan hati
mereka.Tertawa di atas penderitaan orang lain.Miris.
Sedih
melihat bangsa ini yang sudah diperjuangkan mati-matian malah masyarakatnya
sendiri juga yang menghancurkannya.Namun syukurnya masih ada beberapa orang
yang benar-benar memandang toleransi adalah sebuah kesetaraan,bukan siapa yang
berada di atas ataupun siapa yang berada di bawah.Toleransi itu ada jika kita
yang menumbuhkannya,bukan mematikannya dengan keegoisan.
Toleransi
itu seharusnya seperti musik,meskipun pendengarnya berbeda-beda musik tetap
dapat menyatukan pendengarnya.Seperti lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dari
pelosok desa hingga pelosok kota,dinyanyikan oleh orang-orang yang berbeda
namun lagunya tetap satu Indonesia Raya.Berbeda bukan berarti harus ada
pembatas,karena perbedaanlah yang membuat kita mengerti satu sama lain.Seperti
kemarin,saya melihat sebuah video di instagram musisi ternama yang seorang non
muslim yaitu Glenn Fredly.Beliau menyanyikan sholawat dan mengucapkan selamat
menjalankan ibadah puasa bagi kaum muslim.Bukankah hidup dengan toleransi itu
seharusnya seperti ini?saling mendukung bukannya saling menjatuhkan.
Mengetahui
tentang toleransi saja tidak cukup,kita seharusnya juga belajar bagaimana
mencintai toleransi itu,mencintai perbedaan.Mencintai dan menerima bahwa
perbedaanlah yang menyatukan.Sama halnya dengan negara ini,jika kita mencintai
Indonesia tanah kelahiran,seharusnya kita memeliharanya,bukan membiarkannya
menjadi negara bobrok.Toleransi tidak akan tumbuh tanpa cinta di hati
masing-masing individu.Maka mulailah untuk menghargai dan menghormati perbedaan
yang ada bukan merendahkan mereka yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar